Rabu, 03 November 2010

[08]. DHCP dan IP Config

1. DHCP

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesaidan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Fungsi utama dari DHCP Server ini adalah memberikan IP kepada host atau komputer yang tersambung kepada jaringan tersebut secara otomatis. Hal ini hanya berlaku jika komputer tersebut menggunakan setting IP dengan DHCP atau di Windows mengaktifkan pilihan "Obtain IP Address Automatically". Bagaimana jika tetap menginginkan komputer menggunakan IP statis? bisa saja dengan demikian IP tersebut tidak akan diberikan pada komputer yang akan meminta IP pada DHCP Server atau mengganti IP dari sebuah host yang telah menggunakan IP yang sama dengan IP statik yang digunakan

Cara Kerja DHCP :
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi
nomor IP. (Jika Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1
maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :

1. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
2. IP Least Offer
     DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih
     DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut.
3. IP Lease Selection
     Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server
4. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.



2. IPCONFIG


IPConfig adalah salah satu internal command di MS. Command Prompt (CMD) yang berfungsi untuk melihat dan mengkonfigurasi settingan perangkat jaringan.


Fungsi beberapa instruksi IPCONFIG :

1. IPconfig /all
Menampilkan informasi konfigurasi koneksi, misalnya Host Name, Primary DNS Type, Ethernet Adapter LAN.

2. IPconfig /displaydns
Berfungsi untuk menampilkan DNS Cache.



3. IPconfig /flushdns
Berfungsi menghapus DNS Cache



4. IPconfig /release
untuk “Menghapus” semua koneksi IP Address.



5. IPconfig /renew
untuk membuat IP Address baru untuk adapter tertentu.



6. IPconfig /registerdns
untuk melakukan refresh DNS dan meregistrasi kembali koneksi DNS.







Apa yang dimaksud dengan DHCP, ip config,. Fungsi dan cara Kerjanya.

0 komentar:

Posting Komentar